Rabu, 16 April 2014

3 Manusia Tertua di Dunia yang Masih Hidup

Beberapa bulan lalu, Jiroemon Kimura, pria asal Jepang yang dinobatkan sebagai manusia tertua di dunia telah meninggal. Dengan demikian, predikat manusia tertua di dunia pun otomatis berganti. Berikut ini adalah orang-orang yang dianggap tertua di dunia yang masih hidup hingga kini.

1. Misao Okawa

Misao Okawa adalah seorang wanita asal Osaka, Jepang. Dia kadang-kadang diromanisasi sebagai Misawo Okawa. Misao Okawa lahir pada tanggal 5 Maret 1898. Pada usia 115 tahun, 30 hari, dinobatkan menjadi wanita tertua kedua di Jepang sekaligus di dunia setelah Jiroemon Kimura. Namun setelah meninggalnya Jiroemon Kimura pada Juni 2013 lalu, kini Okawa adalah manusia tertua pertama yang masih hidup di dunia.

Rabu, 09 April 2014

Sejarah agama Buddha


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bagian dari serial
Agama Buddha

Lotus75.png
Sejarah
Garis waktu
Dewan-dewan Buddhis
Konsep ajaran agama Buddha
Empat Kesunyataan Mulia
Delapan Jalan Utama
Pancasila · Tuhan
Nirvana · Tri Ratna
Ajaran inti
Tiga Corak Umum
Samsara · Kelahiran kembali · Sunyata
Paticcasamuppada · Karma
Tokoh penting
Siddharta Gautama
Siswa utama · Keluarga
Tingkat-tingkat Pencerahan
Buddha · Bodhisattva
Empat Tingkat Pencerahan
Meditasi
Wilayah agama Buddha
Asia Tenggara · Asia Timur
Tibet · India dan Asia Tengah
Indonesia · Barat
Sekte-sekte agama Buddha
Theravada · Mahayana
Vajrayana · Sekte Awal
Kitab Suci
Sutta · Vinaya · Abdhidahamma
Dharma wheel 1.png
Sejarah agama Buddha mulai dari abad ke-6 SM sampai sekarang dari lahirnya sang Buddha Siddharta Gautama. Dengan ini, ini adalah salah satu agama tertua yang masih dianut di dunia. Selama masa ini, agama ini sementara berkembang, unsur kebudayaan India, ditambah dengan unsur-unsur kebudayaan Helenistik (Yunani), Asia Tengah, Asia Timur dan Asia Tenggara. Dalam proses perkembangannya ini, agama ini praktis telah menyentuh hampir seluruh benua Asia. Sejarah agama Buddha juga ditandai dengan perkembangan banyak aliran dan mazhab, serta perpecahan-perpecahan. Yang utama di antaranya adalah aliran tradisi Theravada , Mahayana, dan Vajrayana (Bajrayana), yang sejarahnya ditandai dengan masa pasang dan surut.

Sejarah Agama Khonghucu


Sejarah agama Khonghucu sudah dimulai sejak Raja Yao, saat itu dikenal dengan nama Ru Jiao (儒 教), agama bagi orang yang terpelajar. Sebelum Raia Yao sudah ada beberapa Raja Suci, tetapi namanya tidak tertulis dalam kitab Dokumen Sejarah Shu Jing ( 书 经   ).
Raja Yao (  尧 ) berkuasa tahun 2356-2255 SM. Penggantinya:
Raja Shun  (   舜    )berkuasa tahun 2255-2205 SM. Penggantinya:
Raja Yu berkuasa Tahun 2205-2197 SM. Raja Yu  (  寓   ), ia membangun dinasti pertama di Tiongkok, yaitu:
Dinasti Xia (  夏    ) 2205- 1766 SM. Dinasti ini diganti:
Dinasti Shang (   商   )  1766-1123 SM. Dinasti ini diganti:
Dinasti Zhou (   周  )1122- 256 SM. Dinasti ini diganti:
Dinasti Qin  (    秦      ) 255-207 SM, Kekaisaran ini diganti:
Dinasti Han  (   汉    ) 206 SM-220 M
A. Riwayat Hidup Nabi Kongzi
1. Nenek moyang Nabi Kongzi ( Nama-nama di bawah ini ditulis dalam lafal Hokkian).
  1. Baginda Ui Tee ( 2698 SM-2598 SM ), seorang raja purba yang besar jasanya dalam pembinaan peradaban dan kebudayaan.
  2. Siat, seorang Menteri Pendidikan pada zaman Raja Giau  dan Sun (2357 – 2255 SM, 2255 SM – 2205 SM ).
  3. Baginda Sing  Thong pendiri Dinasti Siang.
  4. Bi-cu Khee, kakak tertua raja terakhir Dinasti Siang.
    Setelah Dinasti Siang hancur Bi-cu Khee diangkat menjadi raja-muda yang pertama di Negeri Song.
    Karena tidak mempunyai anak, adiknya yang bernama Bi Tiong diangkat sebagai penerusnya. Bi Tiong inilah yang menurunkan rajamuda-rajamuda Negeri Song.
  5. Khong Hu Ke, seorang bangsawan Negeri Song keturunan Bi Tiong yang menggunakann pertama kali nama keluarga KHONG, sedang nenek moyangnya menggunakan nama keluarga Cu.
  6. Khong Hong Siok, seorang bangsawan keturunan Khong Hu Ke yang pindah ke Negeru Lo, karena kekalutan politik di Negeri Song.
  7. Khong Hong Siok mempunyai anak Khong Pik He, Kong Pik He mempunyai anak Khong Siok Liang Hut, dan Siok Liang Hut inilah ayah Nabi Kongzi.

2. Keluarga Nabi Kongzi
Ayah : Siok Liang Hut, ibu : Gian Tien Cai.
Nabi Kaongcu adalah anak bungsu,  beliau mempunyai 9 kakak perempuan dan seorang kakak laki-laki bernama Bing Phi. Nama kecil Nabi Kongzi ialah Khiu (artinya bukit). Beliau mempunyai nama alias Tiong Ni, artinya anak kedua dari Bukit Ni. Waktu Nabi Kongzi berusia 3 tahun ayah beliau wafat. Beliau dibesarkan dan diasuh oleh Ibu-Nya terpisah dengan kakak-kakak-Nya.
Pada usia 15 tahun beliau sudah mempunyai semangat belajar yang luar biasa. Tetapi keadaan keluarga tidak memungkinkan beliau menuntut ilmu di bangku pendidikan dan terpaksa bekerja.
Pada usia 19 tahun beliau menikah dengan puteri keluarga Kian Kwan dari Negeri Song. Dari pernikahan ini mendapatkan seorang putera, bernama Li alias Pik Gi, dan dua orang anak perempuan.
Pada usia 24 tahun ibu beliau wafat. Beliau berkabung selama tiga tahun. Jenazah kedua orang tua Beliau di makamkan di Gunung Hong.
Setelah selesai masa berkabung beliau menerima murid.
Pada usia 29 tahun Beliau belajar musik kepada Su Siang, seorang guru musik yang termasyur.
Pada usia 30 tahun, dengan bantuan 2 orang murid-Nya bernama Lam-Kiong King Siok dan Bing I Cu, beliau pergi ke negeri Zhou mempelajari kesusilan dan Peradaban Dinasti Zhou. Di sana beliau bertemu dengan penjaga perpustakaan kerajaan, bernama Loo Tan atau Loo Cu atau Lao zi,  dan guru besar musik bernama Tiang Hong.
Pada usia  35 tahun Beliau ke negeri Cee atau Qi karena di negeri Lo atau Lu terjadi kekalutan, dan rajanya Pangeran Ciau lari ke negeri Cee. Waktu itu negeri Cee dipeintah oleh raja muda King dengan Perdana Menterinya Yan Ing atau Yan Ping Tiong yang terkenal pandai di negeri Cee. Setahun kemudian  Nabi Kongzi kembali ke negeri Lo dan mendidik murid-murid-Nya.
Antara usia 51 – 55 tahun Beliau aktif di pemerintahan dan menjabat Menteri Kehakiman merangkap Perdana Menteri di negeri Lo.